Makna Rizqi Dan Cara Mencarinya


✓ Apa yang dimaksud dengan rizqi? 

⏺️Apa rizqi itu identik dengan harta dan uang? 

⏺️Bagaimana cara kita memanfaatkan rizqi?

_✳️ MAKNA RIZQI:_

_Apa itu rizqi?_
_Rizqi adalah:_

⏪ هُوَ كُلُّ مَا تَنْتَفِعُ بِهِ مِمَّا اَبَاحَهُ اللهُ لَكَ سَوَاءٌ كَانَ مَلْبُوْسٌ اَوْ مَطْعُوْمٌ … حَتَّى الزَّوْجَة رِزْق، الاَوْلاَدُ وَ البَنَاتُ رِزْقٌ وَ الصِّحَةُ وَ السَّمْعُ وَ العَقْلُ …الخ

_⏩ "Segala sesuatu yang bermanfaat yang Allah halalkan untukmu, entah berupa pakaian, makanan, sampai pada istri. Itu semua termasuk rizqi. Begitu pula anak laki-laki atau anak peremupuan termasuk rizqi. Termasuk pula dalam hal ini adalah kesehatan, pendengaran dan penglihatan.”_

_✴️ PEMANFAATAN RIZQI:_

_Rizqi yang kita peroleh wajib dimanfaatkan untuk hal yang baik. Disebut dalam ayat:_

◀️ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ.

_▶️ Dan menafkahkan (mengeluarkan) sebagian rizqi yang dinafkahkan untuk mereka.”_
📚(QS. Al-Baqarah: 3).

_Jika rizqi berupa harta, maka wajib diperhatikan zakat dari harta tersebut atau mengeluarkannya untuk sedekah yang sunnah. Ada pula rizqi selain harta yang juga diperintahkan untuk dimanfaatkan untuk hal-hal baik, seperti rizqi berupa akal, pendengaran dan penglihatan._

ADAPUN PEMANFAATAN REZEKI DENGAN DUA ACARA:

🔸1. Rizqi atau nikmat dimanfaatkan untuk melakukan ketaatan pada Allah.

🔸2- Rizqi yang dimanfaatkan untuk memberi manfaat pada kaum muslimin yang lain.
Ibnu Hazm berkata:

⏪ كُلُّ نِعْمَةٍ لاَ تُقَرِّبُ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَهِيَ بَلِيَّةٌ.

_⏩ Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah, itu hanyalah musibah._

Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

⏺️ أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا.

_⏺️ Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya.”_
📚(HR. Thabrani ).

_⚛️CARILAH REZEKI DENGAN CARA YANG HALAL_

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

⏹️ إِنَّ رُوْحَ القُدُسِ نَفَثَ فِي رَوْعِي إِنَّ نَفْسًا لاَ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا ، فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتَبْطَاءَ الرِّزْقُ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِي اللهَ ؛ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرِكُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ.

_⏹️ Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.”_
_📚(HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan Thabrani)._

_Dalam hadits disebutkan bahwa kita diperintah untuk mencari rizqi dengan cara yang baik atau diperintahkan untuk “ajmilu fit tholab”. Apa maksudnya..???_

_◻️Janganlah berputus asa ketika belum mendapatkan rizqi yang halal sehingga menempuh cara dengan maksiat pada Allah._

_Jangan sampai kita berucap: “Rizqi yang halal, mengapa sulit sekali untuk datang?”_

_◻️Jangan sampai engkau mencelakakan dirimu untuk sekedar meraih rizqi._

_◻️Dalam hadits di atas berarti diperintahkan untuk mencari rizqi yang halal._

_Janganlah rizqi tadi dicari dengan cara bermaksiat atau dengan menghalalkan segala cara._

_Kenapa ada yang menempuh cara yang haram dalam mencari rezeki?_ 

_Di antaranya karena sudah putus asa dari rizqi Allah sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas._

_Intinya karena tidak sabar. Seandainya mau bersabar mencari rezeki, tetap Allah beri karena jatah rezeki yang halal sudah ada._

_Coba renungkan perkataan Ibnu ‘Abbas berikut ini. 

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:

🔶 ما من مؤمن ولا فاجر إلا وقد كتب الله تعالى له رزقه من الحلال فان صبر حتى يأتيه آتاه الله تعالى وإن جزع فتناول شيئا من الحرام نقصه الله من رزقه الحلال.

🔶 Seorang mukmin dan seorang fajir (yang gemar maksiat) sudah ditetapkan rezeki baginya dari yang halal. Jika ia mau bersabar hingga rezeki itu diberi, niscaya Allah akan memberinya. Namun jika ia tidak sabar lantas ia tempuh cara yang haram, niscaya Allah akan mengurangi jatah rezeki halal untuknya.”
📚(Hilyatul Auliya’, 1: 326)

🤲Semoga bermanfaat. Hanya Allah yang memberi kemudahan untuk meraih rizqi yang halal.

◀️ اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم