Ketua Fatayat Cisarua Bogor Raih Gelar Doktor
Kebahagiaan menyelimuti keluarga MWCNU Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Pasalnya, kader terbaiknya mampu menyelesaikan pendidikan doctoralnya di kampus program pascasarjana Institut PTIQ Jakarta. Beliau adalah Dr. Hj. Lilis Fauziah Balgis, S.HI, MA.Ek, yang merupakan ketua PAC Fatayat Cisarua.
Istri dari gus Habiby ini, lulus dengan nilai yang sangat memuaskan dengan judul disertasi "Pendidikan Filantropi untuk Perempuan Berbasis Kewirausahaan Perspektif al-Quran". Pada Rabu (3/2). Dengan pimpinan Sidang oleh ketua sidang yaitu Prof. Dr. H. M Darwis Hude. M.Si.
Ketua MWCNU Cisarua, Ustadz lora Wafi Muhaimin, yang juga sebentar lagi akan menyelesaikan program doctoralnya di Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, menyampaikan selamat atas pencapaian yang beliau raih, "Selamat kepada Dr. Hj. Balgis semoga berkah dan bermanfaat untuk umat." Pungkasnya.
Lanjut Ustadz Wafi. Kontribusinya selama ini beliau dengan anggotanya telah mampu membangun citra positif tentang NU di tengah-tengah warga Cisarua dengan program Jum'at berkahnya.
Beliau dan teman-teman Fatayat lainnya, setiap minggu berpindah-pindah dari satu masjid ke masjid lainnya membagi-bagikan makanan dan minuman kepada jemaah Jum'at yang baru selesai shalat. Dan tak lupa, tim ini selalu membawa spanduk yang betuliskan Nahdlatul Ulama dan tercantum foto Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari. Ujar Ustadz Wafi menambahkan.
Harapannya, dengan gelar doktor yang beliau raih, semoga memotivasi yang lainnya untuk ikut jejak beliau. Bisa dibilang, beliau satu-satunya perempuan yang bergelar Doktor di Kecamatan Cisarua, di saat yang lainnya lebih sibuk mengejar karir dan pekerjaan. Tentu ini menjadi harapan besar agar masyarakat sekitar, khususnya warga NU, mampu mengikuti jejak beliau.
Selain itu. Hj Balqis tercatat aktif menjadi wakil ketua 3 Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Kabupaten Bogor. Melalui pesan selulernya, alasan mengambil tema disertasi doktoral tersebut adalah Karna perempuan memiliki giving rate yg tinggi hampir 99,7 % sehingga memungkin perempuan untuk berfilantropi.
Lanjut Hj Balqis "tanpa mengandalkan uang dari suami (menjadikan berkurang uang keluarga) oleh karna itu perempuan diberikan lah pendidikan kewirausahaan untuk mengurangi kemiskinan sebagaimana surat yang sangat menginspirasi adalah Q.S Al-Ahzab:33:35 yg mengatakan perempuan adalah satu mata uang dua mata sisi.
"Perempuan harus imbang antara kewajiban dan hak sehingga perempuan memiliki hak dalam kesetaraan pendidikan dan beramal saleh. Ujar beliau menambahkan.
Kontributor: Hakim Hasan
Redaksi : Alwi Sahlan