mwcnubogbar.com– Ketua Tanfidziyah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Sindang Barang Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor Ust. Imam Heriawan mengatakan amaliyah semacam maulid, dzikir dan tahlil merupakan perwujudan adanya Nahdliyin di lingkungan tersebut dan menjadi wadah silaturahmi antar sesama jamaah masjid demi terjaganya tradisi amaliyah NU di masyarakat.
“Acara yang sudah menjadi agenda mingguan ini adalah bentuk menjaga tradisi amaliah NU dan mempertahankan paham Aqidah Aswaja ala NU,” kata ketua Tanfidziyah PRNU Sindang Barang Jero.
Selain itu kehadiran PRNU di masjid ini sebagai upaya konsolidasi kiai dan ustad, dan warga lainnya. Menurut wakil ketua Ust. Ii Subai, acara yang digelar rutin mingguan antara lain mensyiarkan ajaran-ajaran keagamaan yang telah diajarkan oleh para kiai NU dan penyebar agama Islam di wilayah Kota Bogor, tepatnya di Bogor Barat.
Dikatakan tugas lain yaitu melaksanakan program-program kegiatan peringatan hari besar Islam, bertanggung jawab menjaga, memelihara dan menjamin kelangsungan hidup serta kejayaan aqidah ahlussunah wal jama’ah.
“Giat kami selain suksesi peringatan hari besar Islam yang rutin dilaksanakan di Masjid Nurussa'adah di Jl. Raya Sindang Barang Jero juga senantiasa mengkaji kitab-kitab klasik warisan ulama terdahulu,” katanya wakil Tanfidziyah PRNU.
Ia melanjutkan amaliyah amaliyah NU seperti pembacaan Alquran, tahlilan dan maulidan rutin dilaksanakan. Harapannya tradisi amaliyah NU terus terjaga dan dapat memberikan contoh bagi generasi kelak.
Nampak hadir para pengurus MWCNU Bogor Barat, dari jajaran mustasyar kang Yeyen, Ust. Cecep ketua LDNU Kota Bogor, kang Akbar Bendahara, dan Sekretaris Kang Mun'im.
Pada kesempatan tersebut Ust. Romly yang menduduki wakil Tanfidziyah PCNU Kota Bogor menjadi pemateri setelah pembacaan maulid dengan materi ke NU-an.
“Dengan istiqamahnya kita menjalankan amaliyah NU ini akan memberikan keberkahan bagi warga Nahdliyin di wilayah ranting ini dan umumnya untuk semua tanpa terkecuali, harapan besar adalah menjadi tradisi ini agara terus menerus dapat diamalkan oleh generasi selanjutnya,” pungkas salah satu Mustasyar MWCNU Bogor Barat dan dosen di beberapa kampus.
Acara di tutup dengan doa dan ramah-tamah dan tetap menjalankan protokol kesehatan 5M.
Pewarta : Kang Mun'im